Tuesday, December 31, 2013

[Review Buku] Slammed


alias: Cinta Terlarang
Author: Collen Hoover
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
336 halaman


Blurb:

Layken harus kuat demi ibu dan adiknya. Kematian mendadak sang ayah, memaksa mereka untuk pindah ke kota lain. Bayangan harus menyesuaikan diri lagi dengan lingkungan baru sungguh menakutkan Layken. Namun semua berubah, begitu ia bertemu dengan Will Cooper, tetangga barunya.

Will memang menarik. Dengan ketampanan dan senyum memikat, pemuda itu menularkan kecintaannya pada slams––pertunjukan puisi. Perkenalan pertama menjadi serangkaian hubungan intens yang membuat mereka semakin dekat, hingga keduanya bertemu lagi di sekolah...

Sayangnya, hubungan mereka harus berakhir. Perasaan yang mulai tumbuh antara Will dan Layken harus dihentikan. Pertemuan rutin mereka di kelas tak membantu meniadakan perasaan itu. Dan puisi-puisi menjadi sarana untuk menyampaikan suara hati. Tentang sukacita, kecemasan, harapan, dan cinta terlarang mereka.



Review:

Lake (panggilan utk Layken) bertemu Will di hari pertama dia pindah. Lake berumur 18, Will 21. Mereka cepat akrab dan langsung ngedate di hari berikutnya dan langsung ciuman. Masalah muncul ketika Lake mulai masuk ke sekolah barunya, dan mendapati bahwa Will bekerja menjadi guru di sekolah itu, dan lebih parahnya, dia mengajar salah satu kelas yg diambil Lake, yaitu Puisi. Mungkin dari sinilah kenapa judul terjemahannya Cinta Terlarang, karena antara guru dan murid (meskipun cuma beda 3 tahun, dan dalam situasi lain sah-sah banget) tidak diperbolehkan.

Masuk ke background keluarga mereka berdua. Keduanya sama-sama menjalani hidup yg berat. Ayah Lake meninggal beberapa bulan sebelumnya, dan dia pindah ke Michigan bersama ibunya, Julia dan adiknya, Kel. Sementara Will sudah lebih dulu kehilangan kedua orangtuanya bertahun-tahun sebelumnya, dan mesti hidup berdua dengan adiknya, Caulder. Seakan belum cukup, Lake juga dihadapkan dengan berita buruk lainnya tentang ibunya.

Keadaan yg cukup sulit inilah yang membuat hubungan Lake dan Will mesti dikesampingkan. Will tidak ingin kehilangan pekerjaan yang menghidupi dia dan Caulder. Walhasil hubungan mereka merenggang dan menjadi semacam tarik ulur, yg bikin pembaca seperti gw gemes dan kesel. Kesel karena Will ga konsisten, sebentar pengen sebentar menjauh. Setidaknya mereka mestinya bisa ngakalin pihak sekolah lah biar ga ketahuan kalo pacaran. Ribet amat kayaknya persoalannya. Lake sendiri juga terlalu sering berasumsi dan menduga2 dan mengambil kesimpulan sendiri dan kesal sendiri. Ga cuma ke Will tapi juga ke ibunya.

Anyway... selain permasalahan antara Lake dan Will, dibahas pula permasalahan lain tentang ibu Lake, Kel dan Caulder, dan teman-teman Lake, terutama Eddie yg menjadi teman baik Lake.

Pada akhirnya gw memberi 4 bintang, karena drama yang didapat dari permasalahan-permasalahannya dapet dan realistis. Hal lain yg gw suka adalah, beberapa kali ada adegan ciumannya, haha.

(1) First Impression
Drama young adult. Percintaan remaja. Kedengarannya standar cerita remaja. Ternyata ceritanya lebih dari itu ya.

(2) How did you experience the book?
Cukup membacanya dua hari. Isinya kental dengan drama, tapi bukan drama yg bikin eneg atau dibuat-buat.

(3) Characters
Karakter utama, Lake dan Will. Sering bertindak bodoh dengan ketidakjelasan sikap mereka, tapi cukup oke menurut gw. Cuma tentang Will kayaknya digambarkan terlalu sempurna.

Karakter lainnya adorable dan cool. Julia, Kel dan Caulder, lalu Eddie. Mereka ini digambarkan cukup kuat karakternya. Ada satu karakter yg kurang bagus, Javi, murid bandel di kelasnya Will, yg kemudian juga jadi pemicu konflik.

(4) Plot
sudah cukup dibahas di atas

(5) POV
dari sudut pandang Lake.

(6) Main Idea/Theme
dua anak manusia yang mesti menghadapi berbagai cobaan sulit di usia mereka yg masih belia, tapi somehow bisa melaluinya dengan baik karena dukungan dari orang2 sekitar mereka.

(7) Quotes
catchphrase dari Will, "bukan ide yang bagus." Kalimat ini sering diucapkan Will ke Lake.

Monolog Will di halaman 251, ketika dia menceritakan momen pertama dia melihat Lake yg baru pindah. Cuplikannya,
"Aku mau dia tahu bahwa dia tidak sendirian. Beban apa pun yang sedang dia pikul, aku mau memikulkan beban itu untuknya."

puisi Lake berjudul Pembelajaran yg dia baca di panggung. (hal 320)
"Aku mendapat pembelajaran tahun ini dari semua orang."

yg dibalas dengan puisi Will berjudul Lebih Baik dari Tempat Ketiga. (hal 324)
"Aku bertemu seorang gadis"

kemudian terakhir, surat dari ibu Layken, yg isinya poin2 kata mutiara. (hal 331)
"Jangan berhenti memasak basagna."

Kecuali catchphrase Will, quote2 dari monolog Will dan puisi2 mereka ini panjang banget, tapi menurut gw keseluruhan kalimatnya itu berkesan banget, keren. Terutama dua puisi dari Lake dan Will, yg membuat endingnya sweet dan enak diikuti.

(8) Ending
Endingnya oke. Scene di pembacaan puisi itu berhasil banget.

(9) Questions
nanti, sehubungan dengan slam

(10) Benefits
Kenal dengan puisi2 slam yang bener2 keluar dari hati.

(11) Lain-lain
Gw masih belom begitu ngerti puisi slam itu kayak gimana. Karena kalo dengan tulisan aja, masih belom kebayang. Gw coba nyari2 contoh puisi slam, tapi belom ada yg isinya menggugah. Apalagi berkaitan dengan penulisan di buku, maksudnya apa ya bagian2 yg ditebelin, trus pemenggalan baris, itu kalo dibacakan jadinya seperti apa. Alangkah bagusnya kalo Ms Hoover juga menyediakan puisi yg merepresentasikan puisi2 di bukunya.

Rating: 4/5

-OoO-

Review dari pembaca lain:
Review dari @sofiadhe di dunia-sofia
Review dari @Kopilovie_ di petronelaputribooks
Review dari @_raraa di ratnainapril
Review dari @psstBee di montalier

No comments:

Post a Comment