Monday, August 18, 2014

Menentukan Urutan Buku yang Dibaca

Buku terakhir yang gw baca bukan novel, tapi Tarbiyah Ruhiyah. Lho kok bisa begitu? Iya, soalnya beberapa bulan lalu, gw masukin semua judul buku yang ada di rumah ke list to read di goodreads. Tujuannya biar bacaan bervariasi aja, dan biar gw sempet baca bukunya. Kalo ga gitu ya ga bakalan dibaca.

Melihat banyaknya tumpukan buku di lemari, dan buku baru yang dibeli, tentunya bikin bingung mau baca yg mana. Orang2 mungkin milihnya asal aja, yang lagi pengen dibaca. Buat gw ga bisa begitu, ga adil kalo yg baru2 dibaca, tapi yang lama tetap berdebu. Makanya urusan mana buku yang akan dibaca gw serahin ke situs random.org. Tinggal pilih yang Sequence Generator, trus masukkan largest value-nya itu jumlah buku di shelf to-read. Nanti tinggal lihat 3 nomor teratas, dan buku dengan nomor urut itulah yang bakal gw  baca berikutnya.

Tapi kenyataan tidak semudah itu, soalnya selain buku milik sendiri, masih ada buku-buku lain yang menuntut untuk segera dibaca, yaitu buku pinjaman. Akhir-akhir ini di rumah banyak sekali buku pinjaman yang beredar. Ada yang emang pinjeman punya gw, tapi kebanyakan dari kakak gw. Belom lagi ada ebook2 yang pengen gw baca, kayak serial Game of Thrones, tapi ga dimasukin ke list to-read. Hmm, berarti harus dibenerin lagi nih aturannya.

Jadi sekarang, aturan yang berdasarkan random.org masih lanjut, tapi diselingi sama buku pinjeman atau ebook. Jadi kira-kira seperti ini urutannya.
1) buku hasil pilihan random.org
2) buku pinjeman
3) buku hasil pilihan random.org
4) ebook
5) buku hasil pilihan random.org


Ya paling ga, kalo begini jadi lebih adil. Walaupun tetep aja sih, bakal ada buku yang dapet gilirannya lamaaa banget.

Oiya, ada tambahannya lagi. Karena selain baca buku, gw juga nonton film, dan porsinya kadang ga berimbang (lagi pengen nonton banyak film), gw mau nambahin rule lagi. Minimal baca buku baru lagi setelah 5 hari dari selesai baca buku sebelumnya. Terakhir gw selesai baca hari Kamis, jadi hari Selasa mesti mulai baca buku berikutnya.

-OoO-

Wednesday, May 14, 2014

[Review Buku] The Pilgrimage (Ziarah)

Author: Paulo Coelho
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
264 halaman

Gw baru selesai baca buku ini setelah berhari-hari. Keluhan utama gw adalah ngantuk, hampir selalu ngantuk pas bacanya. Entah apa emang karena kondisi gw yg lagi ngantuk, ato juga ditambah dengan bukunya yg emang bikin ngantuk. Juga karena kepotong sama acara2 laen, makanya ga langsung selesai bacanya.

Gw agak ragu, sebenarnya ini novel atau kisah nyata perjalanan Paulo Coelho sendiri. Sepertinya memang dokumenter, tapi kejadian-kejadian yg dialami sifatnya spiritual banget dan agak sulit dipercaya.

Thursday, May 8, 2014

[Review Buku] The Mysterious Affair at Styles

Author: Agatha Christie

basa-basi dulu
Bulan lalu nemu info tentang klub buku baru yg bahas karya2 Agatha Christie, dan gw gabung aja. Karena lagi ga ada kegiatan juga di reight. Bacaan wajib yg pertama, di bulan ini adalah The Mysterious Affair at Styles. Ini merupakan buku pertama Agatha Christie yg menceritakan tentang Hercule Poirot. Dulu gw pernah beli (dgn judul terjemahan Misteri di Styles), tapi bukunya terselip dan ga ketemu lagi, sama kayak Tirai nasibnya. Makanya gw baca yg versi ebook (donlotan) yg bahasa Inggrisnya. Dan ternyata gw masih inget garis besar kasusnya, juga pelaku dan metodenya.
-O-

Saturday, May 3, 2014

[Review Buku] Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa

Author: Maggie Tiojakin
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
241 halaman

Yang menonjol dari buku kumpulan cerpen ini adalah: pemilihan nama karakter yg aneh2 dan campur aduk dalam satu cerita.

Anouk, Barney, Jago. Leven, Nimbe, Bityo. Chaya, Weli, Paprius, Embra, Borbona, Tegunagu, Illago, Yama, Pukhsi, Jinny, Sersan SoAn So, Letnan Aparigi.

Nah, ternyata di bagian akhir, penulisnya ngasih keterangan. Dia emang sengaja ngasih nama karakternya aneh2 biar ga teridentifikasi dengan tempat atau budaya tertentu.

Tuesday, April 29, 2014

[Review Buku] Bilangan Fu

Author: Ayu Utami
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
548 halaman

Buku ini sudah saya beli 2 tahun yg lalu di bookfair Istora. Selama ini emang sengaja belom dibaca, mungkin karena keburu gentar dengan tebal bukunya, atau juga karena merasa belum siap untuk bacanya. Hingga akhirnya minggu lalu, dengan iseng saya minta bantuan situs random.org untuk menentukan buku berikutnya yg mau dibaca (dari list to-read di goodreads), dan voila, keluarlah nomer arisannya.

Awalnya, saya sempat kesulitan bacanya, karena bahasa yg digunakan rada berat, dan topik bahasannya rada absurd, tentang toples berisi potongan kelingking, dan benda2 aneh lain. Levelnya beda lah sama buku2 novel biasa. Yg mendekati mungkin gaya penulisannya Andrea Hirata di Laskar Pelangi. Pembahasannya pun seakan ngalor ngidul, melenceng kemana-mana, tapi saya dapet juga tema utamanya apa.

Tuesday, April 22, 2014

[Review Buku] Love You Even More

Author: Petronela Putri
Penerbit: Media Pressindo
192 halaman

Hal pertama yg gw tandai adalah #soalbasket di halaman awal, yg 20 kali masukin bola tanpa kebobolan satu pun. Kurang tepat ya ini. Ya maksudnya ngerti sih, cuma kalimatnya aja yg kelibet.

Buku ini bercerita tentang Abel yg belum bisa berhenti mencintai pacarnya sewaktu SMA, Kinar, setelah 10 tahun mereka berpisah. Waktu itu, terjadi kesalahpahaman antara Kinar dan Abel yg melibatkan cewek lain. Yg berujung pada sebuah kecelakaan yang menyebabkan Kinar mengalami hilang ingatan dan kemudian pindah ke luar kota.

Friday, April 11, 2014

[Review Buku] A Game of Thrones

Author: George R.R. Martin

Akhirnya setelah kira-kira 2 minggu (10 hari lah), selesai juga baca judul pertama dari seri A Song of Ice and Fire, yaitu A Game of Thrones. Karena sudah nonton serial TVnya (sampe season 3), ceritanya udah ga asing. Justru ada banyak detail lain yang didapat, yg ga ditampilkan di serial TVnya.

Monday, March 24, 2014

[Review Buku] Rahasia Sunyi


Author: Brahmanto Anindito
Penerbit: GagasMedia
372 halaman

Buku ini direkomendasikan oleh puput sebagai bacaan bulan Maret. Dari testimoninya puput sih bagus banget katanya. Setelah baca, gw setuju. Emang bagus banget. Awalnya yg gw tau genrenya agak misteri detektif gitu, mengungkap kasus kematian seseorang, tapi ternyata unsur mistis juga berperan penting di sini.

Friday, February 21, 2014

[Review Buku] 5 cm.



Author: Donny Dhirgantoro
Penerbit: Grasindo
381 halaman

Untuk buku ke-50 yg akan gw review di goodreads, gw mesti milih2 dulu mau baca buku yg mana. Di antara buku baru yg belom gw baca, gw putuskan untuk baca buku lawas yg udah lapuk ini. Buku ini cetakannya 2005, dan gw bacanya ya dulu itu, udah hampir 10 tahun coba. Kemudian tiba-tiba dibikin filmnya tahun lalu, dimana gw udah lupa ceritanya kayak gimana, trus ada debat2 yg mempermasalahkan aspek naik gunungnya. Yah, meskipun telat setahun buat menganalisanya, gw baca lagi buku ini demi mencari kebenaran tentang kontroversi itu.

Tuesday, February 18, 2014

[Review Buku] Lost


Author: Eve Shi
Penerbit: GagasMedia
310 halaman


Waktu beberapa minggu lalu twit tentang cover buku ini muncul, gw tertantang. Gw janji bakal beli buku ini. Akhirnya setelah bukunya terbit dan gw pesen trus sampe, buku ini langsung gw baca mendahului buku2 lain di tumpukan.

Coba bayangkan.

Saturday, February 8, 2014

[Review Buku] Metropolis


Author: Windry Ramadhina
Penerbit: Grasindo
331 halaman

Sebelum membuat review ini, tentu saja gw udah dihadapkan dengan salah satu review yg mengkritik habis ketidakakuratan tentang pangkat dan segala hal kepolisian di buku ini. Yah, menurut gw emang sulit menghadirkan tulisan yg 100% akurat. Pasti ada aja yg kacau. Kalo menurut gw sih mending ga usah pake karakter utamanya polisi sih. Atau pake settingnya jangan di Indonesia, tapi di negara fiktif yg ga bisa diperdebatkan keakuratannya, hehe.

Anyway, gw akan berusaha mengabaikan review tadi, karena terlepas dari ketidakakuratan di masalah kepolisian, buku ini punya cerita dan karakter2 yang kompleksitasnya cukup oke. Jangan terpaku dengan salah satu detail sehingga gagal menikmati hal yg lebih utama. Plot dan karakter.

Wednesday, January 29, 2014

[Review Buku] Pembunuhan di Malam Natal

"Kami keturunan Lee memang seperti itu. Kami mengingat sesuatu sampai bertahun-tahun -- mendendam dan memendam sesuatu serta membiarkannya selalu hijau."


alias: Hercule Poirot's Christmas
Author: Agatha Christie
Penerbit: Gramedia
296 halaman

Sekali lagi gw salah memperhitungkan waktu yg dibutuhkan buat baca buku-buku Agatha Christie. Butuh waktu lebih banyak ketimbang baca buku2 drama biasa, sebab untuk baca buku detektif seperti ini, kata demi kata mesti dibaca dengan seksama. Itu cara gw bacanya, karena kalo ga teliti nanti bakal bengong ga ngerti apa-apa.

Gw udah pernah baca buku ini dulu sekali, sepertinya pinjem dari perpus sekolah. Kali ini hasil pinjeman kakak gw. Pernah juga liat serial Hercule Poirot versi BBC untuk kasus ini. Buku ini, menurut gw, adalah contoh ideal dari cerita klasik Agatha Christie, tentang pembunuhan yang terjadi di sebuah keluarga besar, dengan twist di akhir cerita untuk mengetahui siapa pelakunya. Jenis cerita yg gw suka.

Tuesday, January 21, 2014

[Review Buku] Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin


Author: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
264 halaman

Review ini akan mengandung SPOILER yg banyak sekali, jadi yg ga suka spoiler sebaiknya ga usah baca.

Ini salah satu buku yg juga dipinjem kakak gw dari reading walk. Gw baca waktu libur hari ini. Sehari selesai. Harus mulai darimana ya, soalnya gw merasa patah hati setelah baca. Kecewa. Bukan dengan kualitas ceritanya, tapi sepertinya Tere Liye memang hobi bikin pembacanya patah hati dengan kondisi karakter2 di bukunya. Ini buku ketiga Tere Liye yg gw baca. Pertama, The Gogons, lalu yg kedua Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah.

Pertama kali membaca halaman pertama, gw langsung menebak, bahwa lokasi "toko buku terbesar di kota ini" adalah Gramedia Depok. Tebakan yang langsung dibenarkan di halaman berikutnya yg menyebut nama Margonda. Nama Gramed ga pernah disebut, begitu juga nama Depok cuma sekali-dua kali disebut. Yah, mari mengulur waktu dulu dengan bahas hal-hal yg ringan.

Cerita berformat flashback untuk hampir semua bagian, dan plot di saat ini meneruskan ceritanya, di saat-saat penentuan. Flashback yg sebagian besar terjadi selagi tokoh utamanya berdiri di lantai 2 Gramed Depok untuk memandangi pemandangan jalan di bawahnya. Ah, gw jadi kepengen kesana, udah lama juga. OOT.

Monday, January 20, 2014

[Review Buku] Refrain


Author: Winna Efendi
Penerbit: GagasMedia

318 halaman


Awalnya, gw ngerasa ceritanya sederhana, klise. Kisah percintaan di SMA, dimana yang tadinya sahabat dari kecil kemudian cinta dengan temannya. Tapi digambarkan dengan sweet sih, jadinya gw suka. Kemudian, ceritanya dibikin ga lagi sederhana, ditambahin macam2 problem kecil yang segera dapat diselesaikan. Simpel dan kesannya menggampangkan, tapi karena dijalankan dengan sweet, ya gw suka. (diulang lagi).

Nata. Niki. Bersahabat sejak kecil hingga kemudian setelah memasuki SMA, salah satu diam-diam naksir yg lain. Seakan sekarang waktu yg tepat untuk menciptakan masalah, berbagai orang baru diperkenalkan dan membuat situasi menjadi lebih kompleks. Kehadiran Annalise, murid baru yg berwajah indo yang kemudian bergabung dengan mereka jadi salah satunya.

Saturday, January 18, 2014

[Review Buku] Rose Madder


alias: Wanita dalam Lukisan
Author: Stephen King
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
766 halaman

Buku ini gw beli 2 tahun lalu di IBF atau Pesta Buku Jakarta, entahlah apa waktu itu istilahnya, yg di Istora, bersama dengan buku2 lain. Harganya murah, cuma 20 ribu aja waktu itu. Buku ini jadi buku pertama yg gw baca dari paketan buku waktu itu. Juga buku Stephen King kedua yg gw baca, setelah waktu jaman kuliah baca Bag of Bones.

Okay. Ceritanya, Rose Daniels mengalami abuse dari suaminya, Norman Daniels, yg seorang polisi. Norman ini suka mukulin Rose di perut, pokoknya parah banget, tapi Rose terlalu takut buat ngelawan. Hingga akhirnya setelah 14 tahun pernikahan mereka, dia mendapati tetes darah di selimutnya (dari tenggorokannya), yang membuat dia memutuskan untuk pergi dari Norman. Kabur. Tak lupa membawa kartu ATM Norman untuk mengambil uang secukupnya, dia pergi terminal bis dan pindah ke kota lain. Tak lupa, Rose kembali menggunakan nama gadisnya, Rosie McClendon.